Diputarnya film Arwah Goyang Karawang menuaikan berbagai reaksi protes dari berbagai kalangan masyarakat, berikut ini berita-berita yang diambil dari media Kompas.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengadakan pertemuan dengan akademisi dan penggiat seni untuk membahas kontroversi film Arwah Goyang Karawang, Jumat (18/2/2011), di Gedung Sate.
Dalam pertemuan tersebut para pakar memberikan masukan dalam menyikapi kontroversi film yang dianggap menyinggung masyarakat Kabupaten Karawang.
Hadir dalam pertemuan itu sejumlah akademisi diantaranya Bucky Wikagoe, Diah Fatma, dan Andri Kantraprawira. Ada pula Endang Caturwati, Eddy D Iskandar, Tisna Sanjaya, Herry Dim, Aat Suratin, Aming D Rahman, Hawe Setiawan.
Dede Mariana yang menjabat Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik mengatakan, Gubernur memang meminta masukan dari para akademisi dan praktisi perfilman agar langkahnya bisa sejalan dengan aspirasi masyarakat. Terlebih ada desakan dari masyarakat agar film tersebut tidak diputar dibioskop-bioskop.
"Ada desakan agar Gubernur mengirim surat kepada wali kota dan bupati agar melarang pemutaran tersebut," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, film yang diproduseri Gobind Punjabi ini telah diputar di bioskop Tanah Air mulai 10 Februari lalu. Karya sutradara Helfi Kardit bergenre horor ini dibintangi oleh dua bintang dangdut yang terbilang kontroversial, Julia Perez dan Dewi Persik. Munculnya film ini telah mengundang aksi demo warga yang keberatan dengan penggunaan nama Karawang dalam film itu.
Gabungan Organisasi Wanita, Aliansi Perempuan dan Masyarakat Karawang, Dewan Kesenian Kabupaten, Majelis Ulama Indonesia, dan Paguyuban Masyarakat Karawang, Kamis (17/2/2011), bertandang ke Jakarta untuk meminta pencabutan izin dan peredaran film Arwah Goyang Karawang.
Dalam surat resmi yang ditandatangani kelima organisasi tersebut, mereka menilai film Arwah Goyang Karawang (AGK) menimbulkan kesan negatif atas Karawang. Pencantuman nama Karawang, goyang Karawang, dan tari jaipong dinilai tanpa seizin Pemerintah Kabupaten Karawang.
Pesan yang disampaikan juga dinilai menyimpang dari makna goyang Karawang. Goyang Karawang mengacu pada sandi gerak yang mencerminkan gerakan membangun Karawang, sebagaimana disampaikan pertama kali oleh Bupati Karawang periode 1967-1971, Husni Hamid.
Goyang Karawang dilihat dari aspek seni budaya adalah kegembiraan masyarakat petani Karawang ketika berhasil panen. Kegembiraan itu diekspresikan dengan tepak dan gerak yang mengedepankan kearifan budaya lokal.
Film yang diproduseri Gobind Punjabi ini telah diputar di bioskop Tanah Air mulai 10 Februari lalu. Karya sutradara Helfi Kardit bergenre horor ini dibintangi oleh dua bintang dangdut yang terbilang kontroversial, Julia Perez dan Dewi Persik. Seperti yang diberitakan, sebelum dipasarkannya film ini, kedua artis itu terlibat perseteruan panjang.
(Sumber berita: http://regional.kompas.com)
www.jawarakampung.blogspot.com Source URL: https://policfashion2011.blogspot.com/2011/02/kontroversial-film-arwah-goyang.html
Visit Police Fashion for daily updated images of art collection
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengadakan pertemuan dengan akademisi dan penggiat seni untuk membahas kontroversi film Arwah Goyang Karawang, Jumat (18/2/2011), di Gedung Sate.
Dalam pertemuan tersebut para pakar memberikan masukan dalam menyikapi kontroversi film yang dianggap menyinggung masyarakat Kabupaten Karawang.
Hadir dalam pertemuan itu sejumlah akademisi diantaranya Bucky Wikagoe, Diah Fatma, dan Andri Kantraprawira. Ada pula Endang Caturwati, Eddy D Iskandar, Tisna Sanjaya, Herry Dim, Aat Suratin, Aming D Rahman, Hawe Setiawan.
Dede Mariana yang menjabat Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik mengatakan, Gubernur memang meminta masukan dari para akademisi dan praktisi perfilman agar langkahnya bisa sejalan dengan aspirasi masyarakat. Terlebih ada desakan dari masyarakat agar film tersebut tidak diputar dibioskop-bioskop.
"Ada desakan agar Gubernur mengirim surat kepada wali kota dan bupati agar melarang pemutaran tersebut," katanya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, film yang diproduseri Gobind Punjabi ini telah diputar di bioskop Tanah Air mulai 10 Februari lalu. Karya sutradara Helfi Kardit bergenre horor ini dibintangi oleh dua bintang dangdut yang terbilang kontroversial, Julia Perez dan Dewi Persik. Munculnya film ini telah mengundang aksi demo warga yang keberatan dengan penggunaan nama Karawang dalam film itu.
Gabungan Organisasi Wanita, Aliansi Perempuan dan Masyarakat Karawang, Dewan Kesenian Kabupaten, Majelis Ulama Indonesia, dan Paguyuban Masyarakat Karawang, Kamis (17/2/2011), bertandang ke Jakarta untuk meminta pencabutan izin dan peredaran film Arwah Goyang Karawang.
Dalam surat resmi yang ditandatangani kelima organisasi tersebut, mereka menilai film Arwah Goyang Karawang (AGK) menimbulkan kesan negatif atas Karawang. Pencantuman nama Karawang, goyang Karawang, dan tari jaipong dinilai tanpa seizin Pemerintah Kabupaten Karawang.
Pesan yang disampaikan juga dinilai menyimpang dari makna goyang Karawang. Goyang Karawang mengacu pada sandi gerak yang mencerminkan gerakan membangun Karawang, sebagaimana disampaikan pertama kali oleh Bupati Karawang periode 1967-1971, Husni Hamid.
Goyang Karawang dilihat dari aspek seni budaya adalah kegembiraan masyarakat petani Karawang ketika berhasil panen. Kegembiraan itu diekspresikan dengan tepak dan gerak yang mengedepankan kearifan budaya lokal.
Film yang diproduseri Gobind Punjabi ini telah diputar di bioskop Tanah Air mulai 10 Februari lalu. Karya sutradara Helfi Kardit bergenre horor ini dibintangi oleh dua bintang dangdut yang terbilang kontroversial, Julia Perez dan Dewi Persik. Seperti yang diberitakan, sebelum dipasarkannya film ini, kedua artis itu terlibat perseteruan panjang.
Neh Foto2 cuplikan filmnya
www.jawarakampung.blogspot.com Source URL: https://policfashion2011.blogspot.com/2011/02/kontroversial-film-arwah-goyang.html
Visit Police Fashion for daily updated images of art collection